Senin, 19 April 2010

SINOPSIS 3

FTV Legenda 3

Kisah Pangeran Bungsu dan Kuda Kepang

Oleh: Pekik Sasinilo

Seorang Raja yang bijaksana di kerajaan Sendang Kemulyan, memiliki tiga orang putra yaitu Pangeran Sulung,Pangeran Penengah dan Pangeran Bungsu. Dari ketiga Pangeran tersebut hanya Pangeran Bungsu yang berhati mulia.Sedangkan kakak-kakanya mempunyai sifat yang tidak terpuji, jahat,dengki dan mudah dipengaruhi.

Pada suatu hari Raja memanggil ketiga putranya untuk membicarakan masalah tahta kerajaan, mengingat beliau sudah tua, dan harus menyiapkan siapa yang akan menjadi penggantinya nanti. Pangeran Sulung dan pangeran Penengah menyatakan siap menerima tugas sebagai raja seandainya Ayahndanya menyerahkan tahta kerajaan kepadanya. Pangeran Bungsu mempersilahkan ayahnda Raja untuk memilih saja sebagai pengganti tahta ayahndanya adalah salah satu Pangeran Sulung atau Pangeran Penengah. Tentu saja kedua kakaknya menyetujui usul tersebut. Akan tetapi sebagai seorang Ayah dan juga raja yang bijaksana tidak dapat menerima begitu saja usulan Pangeran Bungsu.

Raja memiliki pertimbangan tertentu. Akhirnya Raja memutuskan akan membagi kekayaan kerajaan menjadi tiga secara merata, akan tetapi untuk menetapkan siapa yang akan menggantikannya, Raja mensyaratkan seorang raja harus mempuyai permaisuri. Untuk itu ketiga pangeran dipersilahkan untuk mengembara mencari calon permaisuri terlebih dahulu.

Sebelum ketiga pangeran berangkat mengembara Ayahnda Raja mempersilahkan ketiga pangeran untuk memilih tiga macam bekal yang telah disiapkan. Pangeran Sulung memilih Keris pusaka, Pangeran Penengah memilih emas permata dan Pangeran Bungsu memilih Cemethi pusaka. Ayahnda Raja juga berpesan agar selalu bersama-sama,menjaga kerukunan, saling tolong menolong.Yang tua melindungi yang muda, sebaliknya yang muda selalu menghormati yang tua.

Akan tetapi tanpa sepengetahuan Raja ternyata perjalanan ketiga Pangeran tersebut diikuti oleh seorang Punggawa kerajaan yang licik dan memiliki niat jahat, ingin menguasai kerajaan, Patih Pathak Naga namanya. Punggawa kerajaan tersebut kemudian menghasut, dan mengadu domba ketiga pangeran saat mengembara. Pangeran Bungsu tidak tergoda hasutan licik Pathak Naga, tetapi kedua kakaknya termakan oleh hasutan licik Pathak Naga. Pangeran Penengah dan Pangeran Sulung sepakat bersatu untuk mencelakakan Pangeran Bungsu.

Setelah Pangeran Bungsu berhasil dilenyapkan dengan dijerumuskan ke dalam jurang, oleh Pathak Naga kedua Pangeran juga diadu domba. Sehingga akhirnya kedua pangeran tadi saling mencelakai dan keduanya mati. Tinggalah Pathak Naga yang merasa gembira, telah berhasil menyingkirkan ketiga calon pewaris tahta kerajaan Sendang Kemulyan. Berarti ambisinya untuk menguasai kerajaan,jadi raja akan segera terlaksana.

Sementara itu Pangeran Bungsu yang dicelakai kedua kakaknya dengan dijerumuskan ke jurang ternyata belum mati. Dengan susah payah akhirnya berhasil menyelamatkan diri dari dalam jurang.Diatas bukit didapati kedua kakaknya telah mati. Maka dengan sedih hati kembali ke Kerajaan untuk melaporkan kematian kedua kakaknya kepada ayahnda.

Mendengar laporan dari Pangeran Bungsu Sang Raja tidak saja sangat Sedih. Akan tetapi kemudian juga timbul marah yang luar biasa kepada Pangeran Bungsu, yang disangkanya telah dengan sengaja mencelakai kedua kakaknya demi menguasai kerajaan. Pembelaan Pangeran Bungsu sia-sia, tidak juga meredakan kemarahan sang Raja. Apalagi tuduhan Raja dikuatkan dengan hasutan punggawa yang licik Pathak Naga. Raja kemudian menjatuhkan hukuman mati pada Pangeran Bungsu. Untuk pelaksana dan tempat pelaksanaan hukuman diserahkan pada Punggawa Pathak Naga. Raja berpesan agar pelaksanaan hukuman jangan di dalam wilayah kerajaan. Beliau tak rela tanah kerajaan dikotori darah manusia jahat macam Pangeran Bungsu.

Ternyata Punggawa Pathak Naga tidak melaksanakan sendiri perintah raja, tetapi pelaksanaan hukuman diserahkan kepada abdi dalem Paman Pekathik yang sebenarnya sangat sayang dengan Pangeran Bungsu. Hal tersebut tidak diketahui oleh Punggawa licik Pathak Naga. Dan oleh Paman Pekathik, hukuman mati tidak jadi dilaksanakan, bahkan abdi setia itu akhirnya menemani Pangeran Bungsu mengembara.

Sepeninggalan ketiga putranya, Raja selalu bersedih, sehingga tidak memikirkan keselamatan dirinya dan juga kerajaannya. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Punggawa licik Pathak Naga untuk merebut kekuasaan kerajaan. Raja yang merana itu di kudeta dan dijebloskan ke penjara.

Punggawa licik Pathak Naga memerintah kerajaan dengan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Kekuasaannya tanpa batas, setiap keinginannya harus dituruti, serakah dan kejam. Setelah menjadi raja Pathak Naga berkeinginan untuk mencari permaisuri. Maka dilamarnya Putri Nanjelita dari kerajaan Tangganegara. Akan tetapi Putri Nanjelita menolak lamaran tersebut. Penolakan membuat Raja Pathak Naga marah, dan menjelma menjadi barongan yang kemudian menyerang kerajaan Tangganegara. Maka terjadilah kekacauan yang dahsyat di kerajaan Tangganegara. Karena kesaktiannya Raja Pathak Naga berhasil menculik Putri Nanjelita.

Raja kerajaan Tangganegara, Ayahnda Putri Nanjelita sangat sedih, Putri kersayangannya hilang diculik raja licik Pathak Naga yang kejam. Untuk menyelamatkan Putri Nanjelita, Raja kerajaan Tangganegara mengadakan sayembara,”Bagi siapa saja yang dapat mengalahkan Raja Pathak Naga dan berhasil mengenbalikan Putri Nanjelita ke kerajaan Tangganegara , kalau perempuan akan menjadi putri angkat kerajaan dan bila laki-laki akan diangkat menjadi menjadi menantu, dan kepadanya tahta Kerajaan akan diserahkan.”

Dalam pengembaraannya Pangeran Bungsu telah mendengar kabar terjadinya perebutan kekuasan di kerajaan Ayahndanya,dan keangkaramurkaan yang dilakukan oleh Pathak Naga. Kemudian atas nasehat dari abdi setia Paman Pekathik yang sakti, pada pengembaraanya disarankan untuk menyamar sebagai pengamen. Paman Pekathik mendapat gagasan untuk membuat sebuah tarian dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang, yang kemudian dikenal dengan nama Kuda Kepang.

Ketika ngamen dengan tarian Kuda Kepang ini, Pangeran Bungsu mendapat sambutan yang baik dari warga masyarakat. Bahkan kemudian banyak diantaranya yang masuk menjadi anggota, mengikuti rombongan ngamen Kuda Kepang. Karena ternyata tidak hanya sekedar belajar tari Kuda Kepang, tetapi juga belajar ilmu beladiri dan kesaktian. Sehingga rombongan ngamen Kuda Kepang Pangeran Bungsu bukan rombongan Kuda Kepang biasa, tetapi rombongan Kuda Kepang sakti. Tujuan dari Pangeran Bungsu adalah untuk memerangi kejahatan dan keangkaramurkaan yang terjadi di Kerajaannya.

Demi mendengar adanya sayembara yang diadakan oleh Raja kerajaan Tangganegara, maka Pangeran Bungsu berniat untuk mengikutinya. Kemudian dengan dibantu Paman Pekathik, disusunlah suatu setrategi untuk menyusup ke Kerajaan Sendang Kemulyan. Agar tidak diketahui jati dirinya, maka dilakukan dengan ngamen Kuda Kepang, yang ditambah dua orang penari topeng lucu, Penthul dan Tembem.

Dengan menjalankan strategi tersebut, Pangeran Bungsu berhasil memasuki kerajaan, dan dapat mengetahui keberadaan Putri Nanjelita, dan Ayahndanya yang menderita di dalam penjara. Maka terjadilah pertempuran dahsyat, untuk menolong Ayahndanya dan sang Putri Nanjelita. Pangeran Bungsu bersenjatakan cemethi sakti, dan mengerahkan pasukan Kuda Kepang saktinya, bertarung melawan Barongan jelmaan dari Pathak Naga. Akhirnya Barongan jelmaan Pathak Naga kalah, tidak dapat berubah wujud menjadi manusia lagi, dan menjadi pengikut setia rombongan Kuda Kepang sakti.

Pangeran Bungsu berhasil membebaskan Ayahda Raja dan Putri Nanjelita. Ayahnda Raja terharu menyadari kesalahanya, ternyata telah keliru menuduh Pangeran Bungsu. Ayahnda Raja juga sangat berbahagia telah menemukan calon pengganti raja yang gagah perkasa dan dicintai rakyatnya. Sesuai dengan janji Raja Tangganegara, maka Pangeran Bungsu dikawin kan dengan Putri Nanjelita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar