Senin, 19 April 2010

SINOPSIS 1

FTV LEGENDA 1

Pangeran Angkuh dan Burung Puyuh

Oleh Pekik Sasinilo

Di Kadipaten Bumireja hiduplah seorang Adipati yang sangat bijaksana.Akan tetapi beliau dikaruniai putra seorang pangeran yang sangat nakal, sombong, kejam dan angkuh, yang bernama Raden Tanpoguno. Karena kenakalannya itu sampai-sampai sang Adipati merasa kewalahan dalam mengatasi kelakuan putranya.

Untuk memberi bekal ilmu oleh sang Adipati, putranya dititipkan pada seorang guru yang tidak saja sakti memiliki ilmu yang sangat tinggi, tetapi juga sangat bijaksana. Sebenarnya Raden Tanpoguno memiliki kemampuan menerima ilmu yang luar biasa. Setiap ilmu yang diajarkan kepadanya dengan cepat dapat dikuasai. Sehingga ilmu yang dimiliki sang Guru hampir semua telah dikuasinya. Akan tetapi Raden Tanpoguno, sebagai seorang ksatria tidak memiliki sifat-sifat yang terpuji. Hampir setiap hari di Padepokan tempatnya menuntut ilmu selalu saja membuat masalah, yang menjadikan sesama murid di Padepokan menderita dan terhina. Kebiasaan tidak baik dari Raden Tanpoguno yang lain adalah selalu berbuat curang disetiap kesempatan.

Bahkan hanya karena Sang Guru tidak mau menuruti kemauannya untuk menurunkan ilmu yang diinginkan, sang Guru dijebloskan kedalam penjara. Adapun ilmu yang Raden Tanpoguno inginkan dari sang Guru adalah ilmu untuk dapat berbicara dengan semua makhluk didunia, seperti yang dimiliki sang Guru. Mengapa sang Guru tidak mau menurunkan ilmu tersebut kepada Raden Tanpoguno, tidak lain karena sang Guru khawatir, dengan kenakalan,serta keangkuhannya akan menyalahgunakan ilmu tersebut untuk berbuat kejahatan

Raden Tanpoguno mempunyai kegemaran mengkoleksi berbagai jenis binatang. Akan tetapi sebenarnya Raden Tanpoguno tidak memiliki rasa sayang dan cinta pada binatang. Beberapa diantara binatang-binatang tersebut bahkan disiksa hanya untuk memenuhi kesenangannya saja. Sehingga banyak binatang piaraannya yang terlantar dan mati merana. Akan tetapi ketika hal tersebut diingatkan oleh pembantunya yang bernama Paman Bugel, Raden Tanpoguno justru menjadi marah, dan menunjukkan kesombongannya,

Pada suatu hari Raden Tanpoguno mengikuti taruhan sabung ayam. Akan tetapi ayam Raden Tanpoguno mengalami kekalahan, maka Raden Tanpoguno yang berhati jahat, sombong dan angkuh tidak mau menerima kekalahan. Tidak terima. Akibatnya ayam jagonya sendiri kemudian disiksa sampai mati, juga ayam yang mengalahkan ayamnya juga tidak luput menjadi sasaran amukan dan penyiksaannya. Tentu saja pemilik ayam tidak rela menerima perlakuan tersebut, maka terjadilah pertempuran hebat. Namun berkat kesaktiannya, akhirnya dengan penuh kesombongan Raden Tanpoguno dapat mengalahkan lawannya.

Raden Tanpoguno menyampaikan keinginannya untuk membangun pesanggrahan di puncak sebuah bukit, dan dengan berat hati sang Adipati mengabulkan permintaan putranya.Maka dengan mengandalkan kekuasaannya, Raden Tanpoguno mulai melakukan pengusiran dan penggusuran dengan kejam pada warga disekitar tempat yang direncanakan untuk pesanggrahan. Banyak penduduk sekitar bukit yang menderita karenanya.

Pada suatu saat Raden Tanpoguno berniat berburu binatang untuk menambah koleksi piaraannya, dan sekaligus meninjau bukit yang akan dibangun pesanggrahan. Sebelum berangkat, sang Adipati telah berpesan untuk selalu berhati-hati,tidak berbuat semena-mena apalagi menyiksa dan membunuh binatang. Maka berangkatlah Raden Tanpoguno dengan diiringi pembantunya Paman Bugel.

Meskipun telah berkelana mengelilingi bukit hingga menjelang senja, namun tidak satu hewan buruanpun yang didapat. Raden Tanpoguno mulai kesal, haus dan lapar.Ketika sedang istirahat terlihat olehnya seekor burung puyuh yang terbang rendah. Nampak sangat jinak dan lemah. Maka timbul keisengan Raden Tanpoguno untuk menangkap burung tersebut, bukan untuk nambah koleksi piaraannya tapi untuk sekedar dibakar, lumayan sebagai pengganjal perut yang lapar.

Oleh pembantunya sebenarnya telah diingatkan untuk tidak menangkap atau membunuh hewan sembarangan. Tapi karena keangkuhannya, Raden Tanpoguno mengabaikan peringatan Paman Bugel. Apalagi burung puyuh tersebut nampak jinak dan sangat lemah pastilah mudah ditangkap. Raden Tanpoguno berusaha menangkap dan terus mengejar burung puyuh, karena sangat bernafsunya hingga tidak menyadari kalau pengejaran burung puyuh mendekati jurang yang sangat dalam.

Perkiraan Raden Tanpoguno meleset, burung yang diremehkannya itu ternyata sulit ditangkap . Bahkan seolah-olah menggemaskan, menggoda Raden Tanpoguno. Sudah barang tentu hal tersebut membuat hati Raden Tanpoguno menjadi penasaran dan geram. Maka dengan keangkuhannya Raden Tanpoguno mengerahkan kesaktiannya untuk menangkap burung puyuh tersebut.

Akhirnya tertangkaplah burung puyuh yang malang.Tapi apa yang terjadi, ketika tangan Raden Tanpoguno berhasil menangkap burung puyuh, tiba-tiba pandangan mata Raden Tanpoguno menjadi gelap gulita. Tak dapat melihat apa-apa. Raden Tanpoguno menjadi panik, sehingga lupa pada bahaya sekitar yang mengancam. Akhirnya Raden Tanpoguno terperosok kedalam jurang dan hampir binasa.

Saat itulah, burung puyuh mendadak berubah menjadi putri yang cantik jelita. Dialah Ratu dari segala Burung. Ia bersedia menolong Raden Tanpoguno dari kematian tapi dengan satu syarat, bahwa Raden harus bersedia menjalani kutukan darinya. Raden mengiyakan. Ia tersadar dari kesalahannya selama ini. Dan ia pun menjalani kutukan dari Ratu burung menjadi seekor burung puyuh yang pincang kakinya akibat luka saat terperosok di jurang. Kutukannya akan berakhir apabila ia bertemu dengan seorang gadis yang menolongnya dan ia mau menikahi gadis tersebut.

Satu saat, Seorang gadis, Anjani namanya, menemukan burung puyuh dan membawanya pulang ke rumah untuk dirawat karna kakinya terluka. Alangkah sedih hati Raden yang menjelma jadi burung puyuh, karena yang menolongnya ternyata berwajah buruk rupa dan memiliki penyakit kulit yang menjijikkan. Namun ia harus menerimanya demi bisa mengakhiri kutukan ratu burung.

Betul saja, kutukan berakhir saat Raden Tanpoguno merubah diri menjadi manusia dan mengatakan akan menikahi Anjani.

Namun sayang, setelah menikah, ternyata tabiat Raden Tanpoguno kembali seperti semula. Ia malah sering menyiksa Anjani dan merasa jijik dengan istrinya tersebut.

Puncaknya, Raden Tanpoguno membawa Anjani ke hutan untuk ditinggalkannya agar mati dimakan binatang buas. Merasa puas dengan perbuatan jahatnya, Sang Raden kembali ke istana dan berfoya-foya. Namun alangkah kagetnya ia saat Anjani kembali ke istana. Ia berubah wujud menjadi Ratu Burung. Ternyata selama ini Ratu Burung sengaja menguji kesungguhan Raden yang ingin mengubah dirinya menjadi baik. Tapi apa hasilnya, Raden malah semakin bertingkah keji. maka tak dapat dihindarkan lagi, Kutukan kembali menimpa Raden. Ia menjadi patung Burung puyuh tanpa bisa kembali lagi menjadi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar