Rabu, 26 November 2014

Pelestarian Batik Melalui Pelatihan


Rusmiyati  dari SRMB Kebumen dan Pujo Harjono pemateri dari BLK Kebumen memberikan pelatihan teknik pewarnaan pada batik.

Rusmiyati  dari SRMB Kebumen dan Pujo Harjono pemateri dari BLK Kebumen memberikan pelatihan teknik pewarnaan pada batik.
 Dalam rangka turut serta melestarikan batik sebagai warisan budaya dan meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu di pedesaan melalui potensi lokal, maka Taman Bacaan Sanggar Ilmu Sadang Kulon  yang didukung oleh Sekolah Rakyat Melu Bae (SRMB) Kebumen, menyelenggarakan Pelatihan Batik bagi ibu-ibu di desa Sadang Kulon Kecamatan Sadang, yang dilaksanakan di rumah pasangan Nurnakhudin S.PdI-Ismowati. Pelatihan tersebut juga merupakan lanjutan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  Mandiri Perdesaan, PNPM –Md bidang Permodalan dan Pendampingan Produksi Batik Tulis yang diikuti oleh 15 orang peserta dengan pemateri Roso Raharjo dari BLK Kebumen dan Rusmiyati dari Sekolah Rakyat Melu Bae (SRMB) Kebumen.

Menurut Rusmiyati  dari SRMB Kebumen dengan pelatihan batik bagi ibu ibu di desa Sadang Kulon selain melestarikan tradisi membatik di kalangan ibu-ibu di pedesaan, juga diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan membatik dan meningkatkan kwalitas, sehingga batik yang dihasilkan akan menjadi lebih baik, dengan begitu maka produk batik dari Sadang Kulon nantinya akan lebih diminati pasar.
Pelatihan diselenggaran dari Selasa (28/10) sampai dengan hari Sabtu (1/11). Materi disampaikan dengan metode demonstrasi dan praktek langsung, yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban dengan diselingi  banyolan-banyolan lucu baik oleh pemateri maupun dari peserta.  Pada teknik pewarnaan pada batik disampaikan teknik Naptol, Remasol atau Colet  dan Teknik Indigosol yang nantinya dilanjutkan dengan proses pelorodan yaitu proses akhir pada membatik. Ibu- ibu dari desa Sadang Kulon tampak antusias mengikuti pelatihan membatik tersebut.
 Kepala Desa Sadang Kulon Pujo Harjono, menyambut baik adanya pelatihan tersebut mengingat selama ini di masyarakat  Sadang Kulon belum pernah ada kegiatan membatik. Sebelum pelatihan dimulai Pujo Harjono menyatakan bahwa selama ini Sadang Kulon belum memiliki produk lokal yang menjadi unggulan desa, meskipun sebenarnya desa Sadang Kulon  memiliki bahan baku seperti bambu yang berlimpah yang dapat dikembangkan menjadi kerajinan anyaman bambu, akan tetapi sampai saat ini hanya dijual dalam bentuk bambu, belum dikembangkan secara maksimal menjadi hasil kerajinan yang memiliki nilai tambah.
Menurut pemateri dari BLK Kebumen yang juga seorang pengrajin batik  Roso Raharjo mengatakan bahwa pada saat sekarang ini kerajinan batik memiliki peluang pasar yang cukup besar mengingat  penggunaan pakaian dinas di lingkungan pemerintahan juga mewajibkan penggunaan pakaian seragam batik, apalagi nanti setelah diberlakukan Perbub no.43 tahun 2014, dimana mengharuskan penggunaan pakaian batik setidaknya  2 kali dalam satu minggu yaitu Batik Nusantara dan Batik Khas Kebumen. Dengan demikian  agar produk batik dari Sadang Kulon ini dapat lebih dikenal , maka dari pihak pemeritah Desa maupun Kecamatan Sadang harus memiliki kemauan untuk menggunakan produk batik tersebut pada hari-hari yang telah ditetapkan untuk berpakaian batik.
 


Selasa, 25 Februari 2014

DEWAN KESENIAN DAERAH (DKD) KEBUMEN PEDULI BAHASA JAWA



Ketua 1 Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen saat menjadi nara sumber pada acara Selamat Pagi Kebumen (SPK) berbahasa jawa di Ratih TV Kebumen, dengan tema Mengungkap Tembang Macapat, Jum'at 21 Februari 2013, bersama Ki Dalang Bambang Budi Cermo Carito dari Jatijajar.

Sebagai tindak lanjut dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) kabupaten Kebumen di dalam menanggapi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah, nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. DKD Kebumen berinisiatif bekerja sama dengan Ratih TV Kebumen dan In FM Kebumen. Sehingga sejak bulan September 2013, secara rutin, setiap Jumat pagi mulai pukul 06.00 WIB di acara Selamat pagi Kebumen (SPK) digelar acara yang secara khusus menggunakan bahasa pengantar bahasa jawa.
Selain itu di setiap hari Minggu pagi DKD Kebumen di Ratih TV, mulai pukul 07.00WIB juga menggelar acara Pawartos Kebumen, yang merupakan acara berita berbahasa jawa.
Pada acara SPK Jumat(21/02) kemarin mengangkat tema materi Mengungkap Tembang Macapat di Kebumen. Pemilliha tema tersebut didasarkan atas keprihatinan DKD terhadap keberadaan tembang Macapat di masyarakat yang semakin dilupakan.Bahkan seni tembang macapat sangat asing dikalangan generasi muda.
Ada beragam tanggapan masyarakat terhadap pembahasan tema tersebut, yang pada intinya mendukung DKD dalam pelestarian budaya jawa pada umumnya, dan pada khususnya tembang macapat di Kebumen. Diantaranya permintaan dari masyarakat supaya ada pemberian pembekalan pengetahuan tentang tembang macapat, pada guru-guru, utamanya guru SD di Kebumen.
Nara sumber pada acara yang dipandu oleh presenter Agung Hariyadi (Ega) dari Ratih TV tersebut Bambang Budiyono yang lebih dikenal dengan Ki Bambang Budi Cermo Carito, seniman dalang dari Jatijajar, dan Pekik Sat Siswonirmolo dari Dewan Kesenian Kabupaten Kebumen.
Ki Dalang di akhir acara berharap agar masyarakat Kebumen mulai mau belajar dan peduli terhadap perkembangan seni tembang macapat. Beliau menyatakan kesanggupannya untuk menularkan pengetahuannya pada siapa saja yang ingin belajar tembang macapat.

Senin, 03 Februari 2014

Galeri Jelajah Budaya 2013

Backdrop Jelajah Budaya di Boyolali, Magelang dan Temanggung

Sukrosono koleksi Musium Wayang Pondok Tingal Magelang

Selamat Datang Peserta Jelajah Budaya di Penginapan

Di depan Gerbang Makam Aulia Gunungpring Muntilan

Menatap Merapi dari teras kediaman Bupati Temanggung Tempo Doeloe

Pak Mudiono mejeng di depan Padepokan Turonggo Seto

Menatap Merapi

Disuguhi Tari Dolanan Bocah di Muntilan

Gerbang Makam Aulia Gunungpring Muntilan

Gerbang Petilasan Kebo Kanigoro

Penjelasan di petilasan Kebo Kanigoro

Koleksi di Musium Wayang Pondok Tingal Magelang

Wayang Koleksi Musium Wayang

Mendapat penjelasan di dalam masjid Gunungpring

Mendapat penjelasan di dalam masjid Gunungpring

Merapi dari teras Pendopo Kabupaten Temanggung Tempo Doeloe

Dilatarbelakangi puncak Merapi

Padepokan Turonggo Seto

Penari Temanggung

Penari Temanggung Melenggok

Seperti Seorang penjelajah

Juru Kunci Gunungpring memberi Penjelasan

Gerbang Masuk Petilasan Kebo Kanigoro

Prasasti Gunungpring

Prasasti Soemodilogo Bupati Temanggung

Raden Bagoes Soepeno Raden Ngabei Koesoemomidjojo

Penyambutan tamu di Makam Aulia Gunungpring

Rombongan Jelajah Budaya masuk ke komplek Gunungpring

Seniman Kebumen Peserta Jelajah Budaya

Dua Dari seniman Kebumen peserta Jelajah Budaya

Dua Dari seniman Kebumen peserta Jelajah Budaya

Tiga dari seniman Kebumen peserta Jelajah Budaya

Silsilah Gunungpring

Turonggo Seto

Sukosrono Koleksi Musium Wayang

Wayang  Koleksi Musium Wayang

Pagelaran wayang di Musium Wayang

Di Padepokan Turonggo Seto Boyolali

Senin, 27 Januari 2014

ANTOLOGI PUISI GURU SMP 2 KUTOWINANGUN



Dua orang guru SMP Negeri 2 Kutowinangun , Sugiyatno S.Pd M.Pd dengan nama pena Sugiyatno DM, dan Sat Siswonirmolo dengan nama pena Pekik Sat Siswonirmolo di tahun 2013 ini menerbitkan buku antologi puisi. Meskipun kedua orang guru tersebut sehari-hari mengajar bidang studi IPA, akan tetapi keduanya suka menulis, khususnya menulis puisi. 
 Penerbitan buku setebal 209 halaman berisi sekitar 200 buah puisi, juga didukung  8 penulis lain yang tergabung dalam Kamboja Group berupa buku Antologi Puisi dengan judul KIDUNG REMBULAN (Kamboja 12 Purnama) diterbitkan oleh Sembilan Mutiara, Publising Trenggalek-2013. Buku antologi  puisi tersebut merupakan penerbitan yang ke 3 dari komunitas Kamboja Grup yang diikuti guru dari SMP Negeri 2 Kutowinangun.
Sugiyatno DM adalah Kepala SMP 2 Kutowinangun, telah menerbitkan beberpa antologi puisi  diantaranya,   NYANYIAN RINDU (Kosakatakita Jakarta-2010), TEMBANG CINTA KAMBOJA (Sembilan Mutiara, Publising Trenggalek-2012) dan GUCI BERDARAH (Sembilan Mutiara, Publising Trenggalek-2012) RINDU BULAN PENUH KEAJAIBAN (Wangsa Indira Jaya, Surabaya-2012) . Pekik Sat Siswonirmolo disamping menulis beberapa skenario film cerita anak juga pernah terlibat  menulis puisi pada beberapa antologi puisi bersama diantaranya KUPUTARUNG (Sekolah Rakyat Melu Bae, Kebumen-2009), MURIDKU DAN ANGKANYA ( PGRI Kebumen) GUCI BERDARAH (Sembilan Mutiara, Publising Trenggalek-2012) dan RINDU BULAN PENUH KEAJAIBAN (Wangsa Indira Jaya, Surabaya-2012).
                Bagi Sugiyatno yang berprinsip “menulis tiada habis” berharap penerbitan buku antologi puisi ini akan menjadi sumbu pendek dalam memicu teman-teman guru yang lain di Kebumen untuk ikut menulis dan menerbitkan  buku, tidak saja buku karya sastra akan tetapi juga buku-buku yang lain.
Bagi Pekik Sat Siswonirmolo, dengan menulis merupakan wahana melatih diri mengungkapkan buah pikiran dan berharap tulisan-tulisan yang dibuat akan meninggalkan jejak-jejak sejarah bagi generasi mendatang.

SARASEHAN WAYANG DI SMP 2 KUTOWINANGUN

Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno memberi penjelasan tentang wayang dihadapan ratusan siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun Kebumen.


Seorang siswi secara antusias mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan tentang wayang pada Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno pada sesi tanya jawab.
Tujuhratusan siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun, Sabtu (23/11)mengikuti sarasehan wayang di halaman depan SMP Negeri 2 Kutowinangun. Sarasehan wayang diselenggarakan oleh SMP Negeri 2 Kutowinangun bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) kabupaten Kebumen dalam rangka mengikuti anjuran Bupati agar wayang masuk sekolah.
Hadir sebagai pembicara Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen, yang didampingi Pekik Sat Siswonirmolo, Ketua 1 DKD Kabupaten Kebumen, H. Sugiyatno, S.Pd, MPd. Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun dan segenap guru SMP Negeri 2 Kutowinangun.
Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno menyampaikan materi tentang sejarah wayang dengan berbagai karakter tokoh-tokoh wayang, juga masalah pilihan profesi menjadi pelaku seni tradisi khususnya wayang.” Para siswa jangan takut memilih profesi sebagai pelaku seni, sebagai cita-cita masa depan. Karena pelaku seni yang profsional juga dapat memperoleh penghasilan yang baik” ajakan Ki Dalang Basuki
Pada sambutan diawal sarasehan H.Sugiyatno, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun,  berharap supaya para siswa dapat lebih mengenal wayang yang akhirnya dapat mencintai wayang yang merupakan budaya adiluhung milik bangsa sendiri”. Sebagai tindak lanjut dari kegiatai sarasehan wayang H.Sugiyatno, S.Pd, M.Pd berharap pada peemerintah daerah dapat memberkan bantuan seperangkat gamelan pada sekolah, sebagai  upaya  melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional khususnya  karawitan. ” Karena keberadaan gamelan merupakan pintu untuk nguri-uri kebudayaan tradisional” imbuhnya
“ Bila akan melestarikan seni karawitan pada generasi muda, memang idealnya setiap sekolah memiliki seperangkat gamelan. Sebab sangat mustahil, melestarikan seni karawitan di daerah tanpa tersedianya sarana pendukung, seperti tersedianya seperangkat gamelan di setiap sekolah” kata Pekik Sat Siswonirmolo, Ketua 1 DKD Kabupaten Kebumen.
Para siswa semakin antusias mengikuti penyampaian sarasehan, ketika Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno, membuka sesi tanya jawab dengan memberika hadiah bagi siswa yang berani bertanya dan berhasil menjawab pertanyaan beliau.
Sarasehan diakhiri dengan peragaan mendalang oleh dalang kecil Bambang Priyambodo yang juga siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Kutowinangun.