Rabu, 28 April 2010

SCENEPLOT 1

Legenda Anak-Anak
PANGERAN BUNGSU DAN KUDA KEPANG
Oleh : Pekik Sasinilo

1. EKT.- HALAMAN ISTANA – SIANG.(Montage Shot) Terjadi kekacauan akibat gangguan dari Barongan jelmaan seseorang yang sangat licik bernama Pathak Naga yang mengamuk. Orang-orang lari ketakutan, tidak ada yang sanggup mengatasi.
2. EKT.- HALAMAN ISTANA DISISI YANG LAIN – SORE. Raja bertarung dengan Barongan dan berhasil menaklukkannya menggunakan Cemethi pusaka kerajaan. Barongan yang kemudian kembali berubah wujud menjadi Pathak Naga yang berpura-pura mengaku menyerah, dan bersedian menjadi pembantu Raja.
3. EKT.- HALAMAN ISTANA DISISI YANG LAIN – SORE. Pathak Naga tersenyum licik, dan berjanji akan membalas dendam kekalahannya, suatu saat nanti.
4. EKT.- HUTAN - PAGI. Di sebuah hutan, terlihat ketegangan karena tiga pangeran sedang berburu bersama Jambul, Paman Pekathik dan pengawal.
5. EKT.- HUTAN DISISI LAIN - PAGI. Ketiga pangeran bersama pengawal berburu kijang, namun ternyata mereka harus berhadapan dengan puluhan celeng (babi hutan) yang mengganas dan menyerang penduduk disekitar hutan. Pangeran Sulung dan Pangeran Panengah sebenarnya takut masuk hutan. Sedangkan Pangeran Bungsu tidak takut sedikitpun masuk ke hutan.
6. EKT.- HUTAN DISISI LAIN - SORE. Akhirnya ketiga pangeran dan pengawalnya dengan kompak berhasil mengusir kawanan celeng dan pulang ke istana.
7. EKT.- ISTANA – SORE. Mereka baru saja sampai di istana dan diberitahu bahwa ayahnda Raja baru saja terkena serangan penyakit (sesak napas). Di sini diperlihatkan bahwa si Bungsu yang terlihat amat sangat kawatir.
8. INT.- ISTANA - PETANG. Semua pangeran menemui Raja yang terlihat sudah baikan dan sembuh. Di sini, Raja mengutarakan keinginannya, agar calon penerus tahtanya kelak memiliki bekal ilmu yang cukup.
9. INT.- ISTANA - MALAM. Raja dan penasehat Raja tengah berdikusi untuk mencari solusi agar para pangeran pantas menjadi penggantinya dan mencari cara untuk menentukan siapa calon penggantinya kelak. Lalu diambil keputusan, bahwa kerajaan akan dibagi tiga. Namun sebelum semua pangeran naik tahta, pangeran bertiga harus mengembara mencari bekal ilmu terlebih dahulu.
10. INT.- ISTANA DISISI LAIN – MALAM. Patih Pathak Naga secara sembunyi-sembunyi mencuri dengar pembicaraan Raja dan Penasehat kerajaan.
11. INT.- RUMAH KEPATIHAN - MALAM. Pertemuan Pathak Naga dengan anak buahnya, merencanakan siasat jahat untuk merebut tahta kerajaan.
12. INT.- ISTANA - PAGI. Lalu diutarakanlah keputusan raja pada ketiga pangeran. Si Bungsu menolak melakukan pengembaraan mencari bekal ilmu karena ia kawatir pada kondisi sang ayah. Namun akhirnya ia setuju keputusan sang Ayah.
13. INT.- RUANG PUSAKA - PAGI. Tiga pangeran diberi pilihan untuk membawa bekal yang mereka inginkan sebagai pusaka dalam perjalanan.
14. EKS.- ISTANA - PAGI BERIKUTNYA. Raja melepas kepergiaan tiga anaknya untuk memulai pengembaraan mencari ilmu.
15. EKT.- ISTANA DISISI LAIN - PAGI. Tanpa sepengetahuan mereka, diam-diam Pathak Naga sang patih kerajaan yang ingin kekuasaan Raja jatuh di tangannya, mengikuti perjalanan tiga pangeran.
16. EKT.- JALANAN - SIANG. Tiga pangeran mengembara dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Si Sulung dan Penengah mulai mengeluh dengan pengembaraan mereka yang melelahkan meskipun didampingi Jambul, abdi setia yang lucu dan selalu menghibur mereka.
17. EKT.- JALANAN DISISI LAIN - SIANG. Pathak Naga melihat kesempatan untuk mencelakai ketiga pangeran. Maka ia memanggil siluman untuk menggangu ketiga pangeran.
18. EKT.- JALANAN/ HUTAN - SORE. Ketiga pangeran di masing-masing tempat yang tengah berbagi tugas : si Bungsu mencari air untuk minum mereka, Penengah mencari buah untuk makanan mereka dan si Sulung menunggui barang-barang mereka.
19. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE. Si Bungsu diganggu oleh siluman cebol. Namun si Bungsu tak terpengaruh.
20. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE. Sulung mendapat gangguan serupa, ia dengan mudah diadu domba oleh Pathak Naga yang dibantu siluman.
21. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE. Penengah pun juga mendapat gangguan serupa, ia dengan mudah diadu domba oleh Pathak Naga yang dibantu siluman.
22. EKT.- JALANAN/HUTAN - MALAM. Sulung dan Panengah berunding, dan bersepakat untuk mencelakakan si Bungsu dan Jambul.
23. EKT.- JALANAN/HUTAN - PAGI. Ketiga pangeran melanjutkan pengembaraan. Sesampainya di tepi sebuah jurang, Sulung dan Panengah secara bersama-sama mendorong Bungsu dan Jambul hingga terperosok ke dalam jurang.
24. EKT.- JALANAN/HUTAN - SIANG. Sulung dan Panengah diperdaya oleh Pathak Naga dan siluman. Keduanya makan makanan yang telah diberi racun, hingga akhirnya keduanya mati.
25. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE. Pathak Naga dan siluman bergembira ria telah berhasil menyingkirkan ketiga pewaris tahta kerajaan. Segera kembali ke kerajaan.
26. EKT.- JURANG - SORE. Bungsu tersadar dari pingsan, disampingnya tergeletak Jambul, abdi setianya, dan berusaha bangun tetapi tidak kuat. Akhirnya pasrah menunggu sampai kekuatannya pulih kembali.
27. EKT.- JURANG/HUTAN - PAGI. Bungsu setelah kekuatannya pulih kembali, dengan susah- payah dengan dibantu Jambul berusaha naik keatas bukit. Sesampainya diatas bukit didapati mayat kedua kakaknya.
28. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE. Setelah merawat kedua mayat kakaknya, Bungsu dan abdi setia memutuskan untuk kembali ke kerajaan untuk melaporkan kematian kedua kakaknya.
29. INT.- ISTANA - PAGI. Raja sedang bersama permaisuri dan patih Pathak Naga, tiba-tiba Bungsu datang dan melaporkan kematian kedua kakaknya. Raja dan permaisuri sangat terkejut dan bersedih.
30. INT.- ISTANA DI SISI LAIN - PAGI. Pathak naga terkejut ternyata Bungsu belum berhasil dilenyapkan. Pathak Naga kemudian melancarkan strategi menghasut Raja dan Permaisuri. Raja termakan hasutan patih tetapi Permaisuri tidak. Raja sangat marah pada Bungsu. Pembelaan Permaisuri tak berhasil meredakan kemarahan Raja. Atas bujukan patih Pathak Naga pada Raja, Bungsu dijatuhi hukuman mati.
31. INT.- ISTANA - SIANG. Pangeran Bungsu dan Jambul diseret oleh prajurit kerajaan dimasukkan ke penjara.
Patih Pathak Naga melihat dengan penuh kemenangan,dan sinis.
32. INT.- RUMAH KEPATIHAN - SORE. Pathak Naga memberi perintah pada paman Pekathik dan orang-orang suruhannya, untuk melaksanakan hukuman pada nanti malam
33. INT.- PENJARA KERAJAAN - MALAM. Bungsu dan Jambul diseret keluar penjara oleh orang-orang suruhan Pathak Naga.
34. EKT.- ISTANA - MALAM. Bungsu dan Jambul digelandang oleh orang-orang suruhan Pathak Naga, dengan tangan terikat dan kepala tertutup karung. Sementara itu paman Pekathik mengikuti dari belakang.
35. EKT.- JALANAN/HUTAN - MALAM. Orang-orang suruhan Pathak Naga diminta kembali ke kerajaan oleh paman Pekathik. Setelah mereka pergi paman Pekathik membuka tutup kepala dan ikatan tangan pangeran Bungsu dan Jambul. Paman pekatik menyampaikan raya prihatin dan simpatinya pada pangeran Bungsu. Pekathik menjelaskan permasalahan yang sebenarnya terjadi pada Patih Pathak Naga. Pekathik menyatakan keinginannya untuk membantu Pangeran Bungsu, dan mengajak pangeran Bungsu untuk bersama-sama melarikan diri dari kerajaan. Pangeran Bungsu terharu dan mengangkat Pekathik sebagai orang tuan angkatnya dan pergi mengembara bersama.
36. INT.- ISTANA DISISI YANG LAIN - PAGI. Patih Pathak Naga menyebar fitnah terhadap raja dihadapan punggawa kerajaan dan para prajurit.
37. INT.- ISTANA - PAGI. Permaisuri bersedih, Raja berusaha menghibur tetapi tidak berhasil. Datang Pathak Naga tidak untuk menghibur tetapi sengaja menambah kesedihan Permaisuri dan Raja.
38. INT.- ISTANA – SIANG. Akhirnya raja menyadari telah mengikuti nasehat salah dari Patih Pathak Naga.
39. EKT.- ISTANA - SORE. Raja jadi ikut bersedih, ketika Pathak Naga dan orang-orang suruhannya yang menyamar sebagai prajurit, datang menghadap. Pathak Naga sengaja memanasi suasana. sehingga Raja marah kepadanya dan memerintahkan prajurit untuk menangkap Pathak Naga. Ternyata prajurit tidak menuruti perintahnya. Bahkan kemudian dengan licik Patak Naga memberi perintah pada prajurit untuk menangkap Raja dan Permaisuri. Raja dan Permaisuri diseret ke penjara.
40. EKT.- PERKAMPUNGAN - SIANG.(Montage shot) Orang-orang suruhan Pathak Naga yang menyamar sebagai prajurit, dengan sewenang-wenang memaksa penduduk untuk membayar upeti dan hasil panen kepada raja Pathak Naga.
41. EKT.- PERKAMPUNGAN DI SISI LAIN - SIANG.(Montage Shot) Orang-orang suruhannya yang menyamar sebagai prajurit, memaksa penduduk untuk melakukan kerja paksa.
42. EKT.- JALANAN/ HUTAN - SIANG.( Montage Shot) Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik selama dalam perjalanan pengembaraan membantu orang-orang kampung yang mengalami kesusahan.
43. EKT.- PESANGRAHAN/ PANTAI - SIANG. Tempat berteduh Pangeran Bungsu bersama Jambul dan paman Pekathik, sedang membuat anyaman bambu.
44. EKT.- PESANGRAHAN/ PANTAI - SIANG. Tiba- tiba datang orang-orang yang terengah-engah berlarian. Mereka adalah penduduk yang melarikan diri dari kerajaan Sendang Kamulyan. Akibat kekejaman Raja Pathak Naga. Dari Cerita mereka Pangeran Bungsu tahu kalau tahta kekuasaan telah jatuh ketangan Pathak Naga.
45. EKT.- HALAMAN ISTANA – SORE. Pathak Naga sedang pesta. Para pengiring Gamelan telah kecapaian mengiringi tarian. Pathak Naga memaksa untuk terus main. Tetapi para nayaga(penabuh gamelan) sudah tidak sanggup. Pathak Naga Marah, peralatan gamelan diporak porandakan. Beberapa peralatan gamelan ditendang Pathak Naga, hingga terlontar sangat jauh. Para nayaga lari tunggang langgang mencari selamat.
46. EKT.- PESANGGRAHAN/ PANTAI - SORE. Pangeran Bungsu Sedang merencanakan membuat tarian. Tiba-tiba beberapa benda jatuh dari udara, ternyata beberapa peralatan gamelan. Beberapa saat kemudian beberapa orang datang berlarian, mereka adalah para nayaga (penabuh gamelan) yang melarikan diri. Akhirnya mereka bergabung dengan Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik.
47. EKT.- PESANGGRAHAN/ PANTAI - MALAM. Pangeran Bungsu, Jambul dan para nayaga (penabuh gamelan) sedang berlatih tarian, paman Pekathik mengerjakan anyaman bambu menjadi bentuk seperti kuda.
48. EKT.- PESANGGRAHAN/ PANTAI - SIANG. Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik akhirnya mendapatkan bentuk tarian, yang kemudian dilatihkan bersama-sama pengikutnya.
49. INT.- ISTANA - PAGI. Raja Pathak naga menyampaikan keinginannya untuk memperluas daerah kekuasaan dari Kerajaan Tangganegara. Maka berangkatlah ia sendiri untuk menyerang Kerajaan Tangganegara.
50. INT.- ISTANA TANGGANEGARA - PAGI. Raja sedang mengadakan pertemuan dengan Punggawa kerajaan, datang Pathak Naga yang dengan sombong meminta Raja Tangganegara untuk tunduk dibawah kekuasaanya. Tentu saja raja Tangganegara menolak.
51. EKT.- ISTANA TANGGANEGARA - SIANG. Pathak Naga mengamuk, membuat kekacauan. Seluruh punggawa kerajaan tak ada yang mampu menandingi kesaktiannya. Akhirnya Pathak Naga berhasil menguasai kerajaan Tangganegara.
52. EKS.- ISTANA TANGGANEGARA - SIANG. Raja Tangganegara denganPutri Palupi, putrinya yang sangat disayangi melarikan diri.
53. EKT.- PESANGGRAHAN/ HUTAN - SORE. Beberapa orang sedang berlatih menari dan beladiri. Pangeran Bungsu mengutarakan keinginannya untuk mengamen keliling kampung pada Jambul dan paman Pekathik.
54. EKT.- PESANGGRAHAN/ HUTAN - MALAM. Pangeran Bungsu dan Paman Pekathik mengatur rencana penyusupan ke istana Sendang Kamulyan dengan penyamaran.
55. EKT.- PERKAMPUNGAN - SIANG.(Montage Shot) Rombongan tari pangeran Bungsu mulai berkeliling ngamen dari kampung- kekampung, dan mendapatkan sambutan yang meriah dari warga setiap desa yang didatangi.
56. EKT.- PERKAMPUNGAN DISISI YANG LAIN - SIANG. Raja dan Putri Palupi tertarik menonton terian yang dingamenkan rombongan Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik.
57. EKT.- PERKAMPUNGAN DISISI YANG LAIN - SIANG. Saat beristirahat Raja dan Putri Palupi berkenalan dengan Pangeran Bungsu. Setelah akrab Putri bercerita tentang kerajaannya yang direbut Pathak Naga.
58. EKT.- PERKAMPUNGAN DISISI YANG LAIN - SIANG.(Montage Shot) Rombongan pengamen pangeran Bungsu bertarung melawan gerombolan yang membuat kerusuhan di perkampungan. Anggota gerombolan yang kalah bergabung dengan rombongan pengamen.
59. EKT.- PERKAMPUNGAN DISISI YANG LAIN - MALAM. Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik mengatur rencana penyusupan ke istana Sendang Kamulyan dengan penyamaran.
60. INT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Raja dan Permaisuri nampak sangat menderita di dalam penjara. Raja terserang penyakit sesak napas ketika prajurit datang. Tetapi prajurit tidak menolongnya.
61. EKT.- DEPAN GERBANG ISTANA - SIANG. Geger dengan kedatangan rombongan ngamen Pangeran Bungsu, orang-orang berdatangan untuk menonton tarian baru Kuda Kepang.
62. INT.- ISTANA - SIANG.(Paralel cut to) Pathak Naga mendengar ada keramaian di luar istana, menanyakan pada anak buahnya apa yang terjadi. Menyuruh anak buahnya untuk memanggil rombongan pengamen.
63. EKT.- DEPAN ISTANA - SIANG. Rombongan Kuda Kepang mengadakan pertunjukan, banyak yang menonton. Pangeran Bungsu dan paman Pekathik menyamar menari memakai topeng lucu Penthul dan Tembem.
64. INT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Raja dan Permaisuri terkejut mendengar suara cemethi. Mereka jadi teringat sesuatu.INT.- RUANG PUSAKA - PAGI. Para pangeran memilih pusaka sebagai bekal perjalanan pengembaraan mereka. Masing-masing pangeran mendapat sebuah cincin sebagai tanda putra kerajaan, dan memilih satu pusaka kerajaan. Terlihat Pangeran Bungsu memilih cemethi. (Flash Over)
65. INT.- ISTANA DI SISI LAIN - SIANG. Seseorang secara sembunyi-sembunyi menyusup ke dalam istana, menuju arah penjara.
66. INT.- PENJARA KERAJAAN DI SISI LAIN - SIANG. Permaisuri terkejut melihat seseorang yang datang. Melihat cincin di jari tangan orang yang datang, dan cemethi yang dibawanya, Permaisuri teringat seseorang.INT.- ISTANA - PAGI. Raja sangat marah pada Bungsu. Pembelaan Permaisuri tak berhasil meredakan kemarahan Raja dan memerintahkan agar supaya Bungsu dijatuhi mati.(Flash Over).INT.- PENJARA KERAJAAN DI SISI LAIN - SIANG. Permaisuri teringat pada pangeran Bungsu, dan terpekik.
67. INT.- ISTANA DI SISI LAIN - SIANG. Seorang prajurit anak buah Pathak Naga melihat penyusup di dekat penjara, dan menghardiknya.
68. EKT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Terjadi pertarungan antara penyusup dan prajurit anak buah Pathak Naga. Prajurit yang lain berdatangan dan mengeroyok penyusup. Terjadi kekacauan. Semua prajurit tak mampu menandingi kesaktian penyusup.
69. EKT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Pertemuan Pangeran Bungsu dengan kedua orang tuanya yang masih di dalam penjara. Ayahnda Raja menyampaikan rahasia kekuatan Pathak Naga.
70. INT.- ISTANA – SIANG. Pathak Naga mendapat laporan adanya kekacauan di depan penjara marah, langsung turun tangan sendiri. Pertunjukan Tari Kuda Kepang bubar, para penari turut bertarung melawan anak buah Pathak Naga.
71. EKT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Pathak Naga bertarung melawan Pangeran Bungsu. Pathak Naga menjelma menjadi Barongan sakti. Tetapi dapat dikalahkan oleh Pangeran Bungsu berkat kesaktian Cemethi pusaka.
72. INT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG. Pangeran Bungsu membebaskan kedua orang tuanya dari penjara.
73. INT.- ISTANA – SIANG. Pertemuan Raja, Permaisuri dan Pangeran Bungsu. Raja mengungkapkan penyesalannya atas kesalahannya terhadap Pangeran Bungsu. Mengangkat Pangeran Bungsu kelak sebagai pengganti tahta kerajaan dan mengangkat Paman Pekathik sebagai Patih Kerajaan yang baru.
74. INT.- ISTANA TANGGANEGARA – PAGI. Pangeran Bungsu bersama paman Pekathik mengantarkan Putri Palupi dan Raja Tangganegara kembali ke kerajaan dengan sukacita.
75. INT.- ISTANA TANGGANEGARA – PAGI. Pesta di Kerajaan Tangganegara berlangsung meriah dengan pertunjukan kuda kepang, bersama Penthul-Tembem yang yang lucu, ditambah dengan Barongan jelmaan Pathak Naga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar