Gim Warjito memberi penjelasan pada acara Lounching TPQ di Rowokele |
Bertempat di halaman SD Negeri 2
Pringtutul Kecamatan Rowokele, pada Sabtu pagi(1/4) digelar acara Lounching
Kegiatan Ekstra Kurikuler ( Ekskul) TPQ. Acara yang juga bersamaan dengan
Peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW tersebut mengangkat thema Dalam rangka pembangunan Pendidikan
Karakter anak bangsa yang Islami, kecamatan Rowokele mendukung Program
Pendalaman Al Qur’an dengan mengefektifkan TPQ di Sekolah-sekolah.
Gim Warjito memberi penjelasan pada acara Lounching TPQ di Rowokele |
Pada acara tersebut diisi dengan
hiburan musik Islami dari siswa-siswa SD, dan juga Tauziah hikmah Isro Mi’roj
Nabi Muhammad SAW, oleh Penceramah dari Kemenag Joko Waluyo, S.Pd.I. Dihadapan lebih
dari 570 orang tamu, yang terdiri dari Kepala SD, guru SD se kecamatan
Rowokele, Kepala desa dan Perangkat desa se kecamatan Rowokele, tokoh
masyarakat dan masyarakat sekitar Pringtutul itu, Joko Waluyo, S.Pd.I dari
Bumiagung Rowokele antara lain menyampaikan tentang Ukhuwah watoniyah yaitu
upaya menjaga persatuan negara NKRI, Ukhuwah Islamiyah, yaitu menjaga persatuan
umat Islam, dan ukhuwah basariyah yang maksudnya apapun ras dan sukunya, kita
tetap harus saling menghormati sesama manusia.
Karena orang itu untuk dapat selamat dunia dan akherat adalah bila hablumminalloh
bagus dan hablumminannasnya juga bagus.
Turut hadir pula Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Kebumen yang diwakili oleh Sekdin Dinas Pendidikan Drs.
H.M Priyono M.MPd, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kebumen, Sat Siswonirmolo,
S.Pd, M.Pd. Kepala UPT Disdik Rowokele Gim Warjito, S.Pd, M.Pd, Camat Rowokele
Muh. Rosyid, S.Pd.M.Pd dan Kapolsek Rowokele beserta jajarannya.
Kepala UPT Disdik Rowokele Gim
Warjito, S.Pd , M.Pd dengan penuh optimism memberikan penjelaskan tentang Lounching
kegiatan Ekstra Kurikuler khususnya TPQ di sekolah-sekolah se kecamatan
Rowokele, dengan sejumlah 36 sekolahan yang mengirim perwakilannya, dan di SD
Negeri 2 Pringtutul tempat sekaligus merupakan mini pilloting, karena sebenarnya TPQ di
sekolah-sekolah sudah ada, namun sebagian ada yang mati suri. Nantinya setelah kegiatan
di lounching nanti akan ada evalusi dimasa yang akan datang, terutama pada
catur wulan pertama, sehingga nanti hasilnya bisa dilihat, pada akhirnya nanti harapannya
anak-anak di kecamatan Rowokele kalau tamat sekolah itu minimal sudah katam Al
Qur’an. Dengan program pengkaderan generasi tersebut di tahun kurang lebih 20
atau 30 tahun yang akan datang, Insya Alloh para siswa kalau digenjot dengan mental
agama yang Islami, nanti akan melahirkan generasi-generasi yang handal dan
berkarakter baik.
Selanjutnya Gim Warjito
menambahkan “ Pada penyelenggaraan lounching tidak ada kendala yang berarti
yang dihadapi, karena niat dengan kemauan yang keras, Insya Alloh semua dapat
berjalan. Untuk sumber dana
penyelenggaraan berasal dari gabungan berbagai sumber sumbangan masyarakat atau
hamba Alloh.”
Sebagai rangkaian dari kegiatan
Louncing ini diisi kajian agama Islam, bertepatan dengan peringatan Rajaban dan pada malam harinya dipentaskan pagelaran wayang
kulit atas bantuan dari Dinas Pendidikan kabupaten Kebumen, dengan dalang Ki
Suwardi M.Mpd, Pengawas Dikmen Kab.Kebumen, menggelar lakon Bima Ngaji, yang
berisi ajakan kepada masyarakat untuk selalu mengaji dan diupayakan nanti bisa
mengajak anak-anaknya, dan generasi muda untuk bisa menbaca zaman dimasa yang
akan datang yang sudah semakin sulit.
Kepala SD Negeri 2 Pringtutul
sangat mendukung program tersebut, dan berharap setelah anak-anak mengikuti program ekskul TPQ, nantinya siswa semakin
maju dalam bidang keagamaan. Bahkan,
Rujiati selaku Pembina Dabin SD di
Rowokele selain mendukung juga berharap gerakan ekskul TPQ, dapat menjadi contoh untuk daerah yang lain.
Dukungan senada juga disampaikan
oleh Rasipan, ketua PGRI Ranting Rowokele, menurutnya seperti sambutan Camat
Rowokele, bahwa program Ekskul TPQ itu lurus sejalan dengan program Bupati agar
menuntaskan lulusan SD bisa baca Al Qur’an. Dari PGRI sangat mendukung. Harapannya setelah terselenggaranya acara ini nanti
TPQ di masing-masing sekolah itu bisa berjalan, kemudian bisa menbedayakan ustad-ustad
setempat, sekitar sekolah, sehingga nanti setelah terdatar di Kemenag, kemudian
bisa dimintakan bantuan kepada Pemkab, untuk meningkatkan kesejahteraan para
ustad setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar