Berawal dari kegelisahan dan keprihatinan
bersama terhadap semakin rendahnya kepedulian serta apresiasi masyarakat
Kebumen terhadap tosan aji yang ada di Kebumen. Dewan Kesenian Daerah Kebumen
(DKD) bersama paguyuban budaya dan spiritual Bolosewu menggagas pembentukan
komunitas tosan aji di Kabupaten Kebumen.
Rencana tersebut tercetus saat dialog yang
digelar di Rumah Budaya Bumi Bimasakti Kebumen, Minggu (23/07/2017) pagi.
Dialog tosan aji tersebut dihadiri oleh Ketua Umum DKD Kebumen Pekik Sat
Siswonirmolo dan sejumlah tokoh dari berbagai macam latar belakang, mulai dari
budayawan, legislator hingga pemerhati tosan aji Kebumen.
Menurut Ki Setyo Budi, salah satu budayawan Kebumen menuturkan bahwa Kabupaten Kebumen kini masih banyak menyimpan benda-benda pusaka yang tersebar di beberapa tempat.
Menurut Ki Setyo Budi, salah satu budayawan Kebumen menuturkan bahwa Kabupaten Kebumen kini masih banyak menyimpan benda-benda pusaka yang tersebar di beberapa tempat.
Kebumen masih banyak
memiliki benda pusaka, terutama di wilayah pesisir selatan, namun sayang,
banyak yang secara fisik kurang terawat sehingga perlu adanya fasilitasi
bagi para pemilik tosan aji untuk melakukan perawatan dan penyimpanan terhadap
tosan aji tersebut,” ungkap Setyo.
Dalam kesempatan yang sama Zaeni Miftah, salah
satu legislator Kebumen yang hadir dalam dialog tosan aji tersebut
mengutarakan, keberadaan tosan aji yang terawat dengan baik, nantinya akan
dapat mendorong edukasi bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat
Kebumen.
Adanya komunitas tosan aji akan dapat meningkatkan apresiasi dan
meluruskan persepsi keliru sebagian masyarakat terhadap tosan aji.
Perlu dibangun persepsi
bersama mengenai tosan aji yg tidak bertentangan dengan akidah, namun tetap
menempatkan tosan aji sebagai masterpiece budaya luhur yang perlu dirawat dan
dijaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar