Sebagai tindak lanjut dari Dewan
Kesenian Daerah (DKD) kabupaten Kebumen di dalam menanggapi Peraturan Daerah
Propinsi Jawa Tengah, nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara
Jawa. DKD Kebumen berinisiatif bekerja sama dengan Ratih TV Kebumen dan In FM Kebumen. Sehingga sejak
bulan September 2013, secara rutin, setiap Jumat pagi mulai pukul 06.00 WIB di
acara Selamat pagi Kebumen (SPK) digelar acara yang secara khusus menggunakan
bahasa pengantar bahasa jawa.
Selain itu di setiap hari Minggu pagi DKD Kebumen di Ratih TV, mulai pukul 07.00WIB juga menggelar acara Pawartos Kebumen, yang merupakan acara berita berbahasa jawa.
Selain itu di setiap hari Minggu pagi DKD Kebumen di Ratih TV, mulai pukul 07.00WIB juga menggelar acara Pawartos Kebumen, yang merupakan acara berita berbahasa jawa.
Pada acara SPK Jumat(21/02) kemarin
mengangkat tema materi Mengungkap Tembang Macapat di Kebumen. Pemilliha tema
tersebut didasarkan atas keprihatinan DKD terhadap keberadaan tembang Macapat
di masyarakat yang semakin dilupakan.Bahkan seni tembang macapat sangat asing
dikalangan generasi muda.
Ada beragam tanggapan masyarakat terhadap pembahasan tema tersebut, yang pada intinya mendukung DKD dalam pelestarian budaya jawa pada umumnya, dan pada khususnya tembang macapat di Kebumen. Diantaranya permintaan dari masyarakat supaya ada pemberian pembekalan pengetahuan tentang tembang macapat, pada guru-guru, utamanya guru SD di Kebumen.
Ada beragam tanggapan masyarakat terhadap pembahasan tema tersebut, yang pada intinya mendukung DKD dalam pelestarian budaya jawa pada umumnya, dan pada khususnya tembang macapat di Kebumen. Diantaranya permintaan dari masyarakat supaya ada pemberian pembekalan pengetahuan tentang tembang macapat, pada guru-guru, utamanya guru SD di Kebumen.
Nara sumber pada acara yang dipandu
oleh presenter Agung Hariyadi (Ega) dari Ratih TV tersebut Bambang Budiyono
yang lebih dikenal dengan Ki Bambang Budi Cermo Carito, seniman dalang dari
Jatijajar, dan Pekik Sat Siswonirmolo dari Dewan Kesenian Kabupaten Kebumen.
Ki Dalang
di akhir acara berharap agar masyarakat Kebumen mulai mau belajar dan peduli
terhadap perkembangan seni tembang macapat. Beliau menyatakan kesanggupannya
untuk menularkan pengetahuannya pada siapa saja yang ingin belajar tembang
macapat.